infoPleret- Banjir sungai opak pada tahun 2017 silam, meninggalkan "PR" bagi pemerintah desa Pleret dan Segoroyoso. Jembatan gantung yang menjadi penghubung antar desa hanyut terseret derasnya arus sungai.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, pemerintah daerah turun tangan berencana membangun jembatan penghubung kedua wilayah tersebut.
Bertempat di ruang rapat lurah desa Pleret, perwakilan konsultan dari BPBD Kabupaten Bantul bersama Carik Desa dan Kasi Kesejahteraan berkoordinasi terkait rencana pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut, Rabu (22/01).
"Sekarang sudah proses lelang, semoga Februari nanti sudah bisa di mulai", tutur Aji, Konsultan pembangunan jembatan. "Jembatan ini akan dibangun secara permanen dengan lebar 7 meter", tambahnya.
Sebagai gambaran, pada koordinasi kali ini juga dipaparkan gambar rencana pembangunan jembatan. Termasuk keberadaan tanah kas desa yang terkena dampak pembangunan.
"Tanah kas desa dan milik warga yang terkena imbas pembangunan jembatan harus dibuatan dokumen kerelaan", ujar Irfani, Kasi Kesejahteraan.
"Sehingga nanti tidak menimbulkan potensi masalah dikemudian hari", imbuhnya.
CM-002