infoPleret- Petani di Dusun Gunungan sudah memulai musim tanam padi pada bulan Januari 2020. Sebagian besar petani masih menggunakan tanam padi manual dengan tenaga manusia, namun sebagian petani sudah mulai mencoba tanam padi menggunakan mesin atau disebut transplanter. Menurut seorang petani Gunungan bernama Purwanto, saat ini untuk mencari tenaga tanam padi sangat sulit sekali karena terbatasnya tenaga tanam yang sebagian besar sudah berusia 60 tahun dan tidak ada penerusnya lagi. Maka untuk mengatasi hal tersebut penggunaan transpanter adalah solusi yang tepat.
Lebih lanjut Purwanto mengatakan bahwa dengan penggunaan transplanter petani bisa lebih menekan biaya produksi karena jasa transplanter sudah menyiapkan bibit padinya sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembibitan padi (ngurit) dan pencabutan bibit padi untuk ditanam (ndaud). Disamping itu juga bisa lebih menghemat biaya konsumsi (ngirim) untuk tenaga tanam. Tanam padi seluas 4000 m2 dengan tenaga manusia butuh waktu 2,5 hari sedang dengan transplanter cukup setengah hari saja.
Sementara ini di dusun Gunungan baru sekitar 6000 m2 yang menggunakan transplanter dan kemungkinan untuk musim tanam berikutnya akan lebih luas, mengingat semakin terbatasnya tenaga tanam manusia.