infoPleret- Sekilas tak ada yang berbeda antara Gentong Kong dengan gentong berusia tua pada umumnya. Berbentuk bulat besar tanpa ada ukiran atau motif di perut gentong. Warnyanya cokelat tua kehitam-hitaman sama seperti warna gentong pada umumnya.
Namun, Gentong Kong yang berada di kompleks makam Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, memiliki sejarah. Gentong yang kini ditempatkan di komplek museum Masjid Agung Demak, banyak sumber menyebutkan berasal dari Negeri Tirai Bambu.
“Cerita yang saya dengar, gentong ini yang membawanya ke sini yaitu Putri Campa, ibunya Sultan Fatah,” ujar Salah seorang pimpinan rombongan ziarah dari Jepara.
Gentong Kong kini ditempatkan di sisi timur kompleks makam Masjid Agung dijadikan tempat air. Usai berdoa, banyak peziarah yang antre untuk meminum air dari Gentong Kong.
Dia menceritakan, bagi sebagian besar peziarah menyakini bahwa air dari Gentong Kong berkhasiat. Tak sekedar meminum secukupnya air dari Gentong Kong, tak sedikit peziarah yang membawa air dari Gentong Kong untuk dibawa pulang.
“Air dari Gentong Kong biasanya juga dicampurkan di air yang akan digunakan untuk upacara siraman (pernikahan adat Jawa),” Tambahnya.
Masjid Agung Demak didirikan oleh Raden Patah, yaitu raja pertama Kesultanan Demak pada abad ke 15 Masehi. Masjid karismatik ini diperkirakan dibangun pada tahun 1401 Saka dengan candra sengkala yang berbunyi Sarira Sunyi Kiblating Gusti.
http://jateng.metrotvnews.com