infoPleret- Sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran putra/putri dimasyarakat umum mengadakan acara njenang lemu. Namun seiring kemajuan teknologi dan perkembangan jaman tradisi njenang lemu mulai tergusur oleh budaya modern. Namun tidak di wilayah Desa Pleret karena tradisi yang syarat dengan makna dan filosofi itu masih tetap dilestarikan. Dari kacamata sosiologi, jenang (bubur) adalah makanan tradisional yang tak terperangkap dalam kasta sosial. Dari keluarga raja, priyayi, hingga wong cilik sama-sama memakai jenang untuk dikonsumsi dan sebagai sesaji.
Hari rabu 21 maret 2018 jam 20.00 wib di rumah bapak Nurhadi warga dusun Kanoman RT.02 pedukuhan pungkuran desa pleret, di adakan tasyakuran atas kelahiran putri ke tiganya dengan mengadakan tradisi Njenang Lemu di rumahnya, dengan harapan putri yang baru beberapa hari dilahirkan kelak menjadi putri yang sholihah, berbakti kepada orang tua agama nusa bangsa dan negara serta menjadi putri yang membanggakan orang tua.
(eko)