infoPleret- Dalam rangka memperingati HUT RI ke-73, Muda-Mudi Keputren menggelar pentas kethoprak dengan judul Suminten Edan, Sabtu (25/08). Berlangsung di KUD Pleret, pentas tersebut merupakan pentas untuk kesekian kalinya dengan seluruh penampil merupakan anggota karang taruna. Pentas kali ini mengambil lakon Suminten Edan dikarenakan cerita ini menarik dipentaskan karena banyak adegan yang tak menuntut banyak teknik, penjiwaan dan sebaginya. Banyak adegan yang hanya perlu mengeksplorasi kemampuan improvisasi aktor aktris untuk bisa menghanyutkan suasana hati penonton. Berikut ini, cerita singkat dari lakon Suminten Edan, Dirumah Warok Secadarma nampak kesibukan yang lebih dari biasanya karena tiga hari lagi dia akan menikahkan anak perempuannya, Suminten, dengan Raden Mas Subrata, putra Adipati Bratakusuma, Bupati Trenggalek atas jasanya meredam keonaran yang dilakukan oleh Brandal Gunung Klothok. Sayangnya, pada saat yang sudah ditentukan datang utusan dari Kadipaten Trenggalek yang membawa perintah dari Adipati Bratakusuma untuk membatalkan rencana pernikahan tersebut.
Berita ini tentu saja mengejutkan Warok Secadarma. Dia merasa malu karena persiapan yang dilakukan telah sedemikian rupa. Bahkan undangan sudah disebar. Berita ini juga membuat Suminten shock dan karena besarnya rasa malu yang harus ditanggung, Suminten hilang ingatan.
Sementara itu, Cempluk Warsiyah anak perempuan Warok Suramenggala sedang dikejar oleh Gentho anak lelaki Warok Surabangsat, Brandhal Gunung Pegat karena Cempluk Warsiyah menolak ketika Gentho akan memperisterinya. Pelarian Cempluk Warsiyah bertemu dengan Raden Mas Subrata. Sayangnya Subrata tidak mampu mengalahkan Gentho ketika dia bermaksud menolong Warsiyah.
Beruntung segera datang Warok Suramenggala yang segera mengatasi permasalahan ini. Gentho dihajar habis-habisan yang langsung mengadukan kepada Surabangsat, Bapaknya. Tak hanya itu, Raden Mas Subrata juga merasa terkesan dan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan cempluk Warsiyah. Lalu di bawanya anak Suramenggala ini ke Kabupaten Trenggalek untuk dinikahi.
Kabar ini terdengar ke telinga Warok Secadarma. Dia beranggapan, Suramenggala telah menggunting dalam lipatan dan menohok kawan seiring yang berakibat gagalnya pernikahan Suminten dengan Raden Mas Subrata.