infoPleret- Jum’at (5/6) “Halal bi halal” tidak bisa diterjemahkan secara bahasa, karena pendefinisian halal bi halal lahir dari kultur masyarakat Indonesia. Jika diterjemahkan menerut lughowi-nya, maka akan mengandung arti yang tidak tepat dengan tujuan dan maksud halal bi halal itu sendiri. Hal ini karena tidak ada gramer Arab (nahwu sharaf) dengan kaidah halal bi halal. Bahkan bangsa Arab pun bisa jadi membaca halal bi halal tidak akan mengerti maksudnya. Halal bihalal pada hari pertama lebaran seluruh pamong Desa Pleret silaturahmi langsung ke Lurah Desa Pleret, Nurman Afandi. Acara halal bihalal dipimpin oleh Anang Jatmiko, Kasi Pelayanan Desa Pleret, beliau membuka acara sywalan dengan bacaan Basmallah dan Alfatihah. Anang Jatmiko juga mewakili seluruh pamong Desa Pleret mengucapkan maaf sebesar-bearnya apabila selama melayani masyarakat kurang maksimal dan tutur kata yang kurang berkenan mohon dimaafkan.
Dalam kesempatannya Lurah Desa Pleret, Nurman menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada seluruh Pamong Desa Pleret yang telah hadir dalam kesempatan ini dan menghaturkan permohonan maaf juga kepada seluruh Pamong Desa Pleret jika selama ini banyak kekhilafan mohon dimaafkan. Acara selanjutnya yaitu menyantap bakso dan aneka makanan lainnya seperti buah anggur, krecek, kurma dan masih banyak lagi. (rga)