Hampir selama pandemi COVID 19, kegiatan wisata adat dan tradisi budaya di Kalurahan Pleret mengalami masa tidur yang cukup panjang. Setelah sekian lama dan akhirnya Pemerintah menetapkan level 2 untuk pandemi ini, akhirnya beberapa tempat wisata dan pelaksanaan kegiatan budaya di Kalurahan Pleret kembali bergeliat. 

Pada hari Minggu, tanggal 31 Oktober 2021, bertempat di Mbulak Wilkel, di kampung Tambalan & Gerjen, salah satu destinasi wisata yang cukup ramai dikunjungi di Kalurahan Pleret mengadakan salah satu upacara adat dan tradisi yang sudah lama menghilang. Upacara yang dinamakan dengan Wiwitan ini adalah upacara sebagai salah satu ucapan syukur kepada Tuhan atas berkah yang diberikan lewat hasil panenan padi. Berasal dr kata "wiwit" yang berarti mulai, upacara ini adalah awal mulai sebelum padi dipotong atau dipanen. Diawali dengan persiapan ubarampe yang berupa nasi wiwit, sambel gepeng, ingkung, telur diarak dr rumah, sampai sawah tempat padi yang sudah dipanen. Kemudian dilakukan prosesi dan doa yang dipimpin oleh Kaum atau orang yang dituakan. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan memotong beberapa padi. Setelah selesai prosesi wiwitan, semua pengunjung yang hadir di Mbulak Wilkel berkesempatan menikmati Sego Wiwit yang disediakan oleh pengelola. 

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Lurah Pleret, Bapak Taufiq Kamal, S.Kom., M.Cs. memberikan dukungan terhadap pelestarian adat, tradisi dan budaya yang dilaksanakan oleh warga masyarakat, dan nantinya hal ini bisa mewujudkan gambaran masyarakat yang makmur sejahtera. Hal ini juga selaras terhadap keinginan untuk menjadi Kalurahan Mandiri Budaya. 

Di hari yang sama, di Mbulak Wilkel diadakan juga beberapa permainan anak tradisional antara lain dakon, bas basan, egrang, lompat tali karet dan sepatu bathok. Pengunjung dapat mencoba permainan ini dengan memakai perlengkapan yang sudah disiapkan oleh pengelola.