infoPleret- Pelacakan kontak atau tracing adalah proses mengidentifikasi, menilai, dan mengelola orang-orang yang telah terpapar suatu penyakit untuk mencegah penularan lebih lanjut. Orang-orang tersebut disebut kontak erat.
Dilansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pelacakan kontak erat untuk Covid-19 meliputi upaya identifikasi orang yang mungkin terpapar dengan SARS-CoV-2, dan pemantauan harian atas kontak erat setiap hari selama 14 hari. Tujuannya adalah untuk menghentikan penularan virus dengan mengurangi jumlah orang pembawa virus yang berkegiatan. Kontak erat harus tetap dalam karantina mandiri selama periode pemantauan 14 hari untuk membatasi kemungkinan orang lain terinfeksi, sebagai usaha untuk berjaga-jaga jika kontak tersebut sakit.
Kegiatan pelacakan kontak kali ini dilakukan di Padukuhan Kedaton terhadap pasien Sd (63 th) dengan riwayat mengikuti ta'ziah yang kemudian kehilangan penciumannya tiga hari kemudian. Turut serta pada kegiatan ini adalah tim medis dari Puskesmas Pleret, Bhabinkamtibmas Pleret Bripka Rofiq Dwi H dan Carik Pleret Iwan Alim S.P, SP. Hasil tracing didapatkan tiga orang kontak erat, Sh (63 th) adalah suami Sd, Mi (24 th) adalah anak dari Sd dan At (32 th) adalah keluarga dari Sd. Ketiganya disarankan untuk melakukan isolasi mandiri untuk mengurangi resiko penyebaran covid-19 kepada lebih banyak orang lagi. (Orisya)