Bas-basan. Permainan tradisional yang menggunakan bidang petak-petak semacam papan catur, yang disebut dham-dhaman. Petak-petak dibagi menjadi tiga ruang, dua runag puncak, dan satu ruang badan. Ruang itu dianggap sebagai daerah kekuasaaan. Tiap daerah kekuasaan tersebut dihuni oleh satu kelompok, yang terdiri dari 20 prajurit. Masing-masing kelompok prajurit dilambangkan dengan biji sawo (kecik) dan biji asam (klungsu). Cara bermainnya, masing-masing prajurit bergerak maju untuk menyerang daerah lawan, dengan arah jalan ke depan, ke kanan, dan ke kiri, tidak boleh bergerak mundur. Cara membunuh prajurit lawan dengan melompatinya, dan menempati tempat yang kosong. Prajurit yang dilompati berarti mati dan dikeluarkan dari daerah permainan. Bila salah satu kubu prajuritnya habis, berarti kalah. Bila salah satu prajurit bisa menyusup masuk sampai ke daerah puncak lawan, berarti dia menjadi raja, dan kubunya sudah bisa dianggap menang.
Di Kalurahan Pleret, permainan Bas Basan ini sering dilakukan oleh anak anak di kampung Tambalan dan Gerjen. Berlokasi di Destinasi Wisata Mbulak Wilkel, disediakan sarana untuk memainkan permainan Bas Basan ini. Para pengunjung yang datang juga misa ikut memainkan karena setiap gubuk yang ada sudah disediakan media permainan Bas Basan.
LOKASI
VIDEO